YayBlogger.com
BLOGGER TEMPLATES

I made this widget at MyFlashFetish.com.

Rabu, Februari 13, 2013

Not "why?", but "why not!"

Baiklah, hari ini harus belajar ilmu paling sulit lagi. Ikhlas...
Kalo dulu udah bisa, kenapa sekarang nggak tinggal praktek aja wid?
Semangat ya, lo pasti bisa! Gue yakin.
Goodluck and get back soon, self :)
Sidepony - Dan Bila

Kisah (kisah) aku dan dia (aku dan dia)
Usai (usai) semua sirna (semua sirna)
Kini (kini) hanya tersisa (hanya tersisa)
Kenangan (kenagnan) indah bersama (indah bersama)
*courtesy of LirikLaguIndonesia.Net
Kan ku peluk bayangmu woo ooh
Tulus hatiku melepasmu
Kisah (kisah) aku dan dia (aku dan dia)
Iringi (iringi) detik hidupku (detik hidupku)
Kan ku peluk bayangmu woo ooh
Tulus hatiku melepasmu
Dan bila sang waktu tiba
Takkan tersia dan takkan terpisah
Dan jika semua berbeda
Takkan pernah terlupa indah kisah kita
Kan ku peluk bayangmu woo ooh
Tulus hatiku melepasmu
Dan bila sang waktu tiba
Takkan tersia dan takkan terpisah
Dan jika semua berbeda
Takkan pernah terlupa indah kisah kita
Ooooh syanananananana
Takkan pernah terlupa indah kisah kau dan aku

Senin, Februari 11, 2013

Wortel, Telur dan Kopi

Seorang anak yang baru saja dilanda masalah yang menurutnya bertubi-tubi dari masalah kerjaan, kuliah, teman bahkan percintaan datang pada ibunya dan mengeluh.
Dia mengeluh tentang semakin banyak report yang harus dia handle dan revisi ini itu, ujian kuliah yang nggak selesai sekaligus teman dan percintaan yang sering membuat dia kecewa.

Si anak berharap orangtuanya ikut menyalahkan subjek permasalahan yang ada. Tapi betapa kagetnya dia ternyata ibunya diam saja. Bahkan sang ibu masuk ke dapur sementara putrinya terus bercerita dan mengikutinya.

Sang ibu lalu memasak air. Setelah sekian lama airnya mendidih, sang ibu menuang air panas itu ke dalam 3 gelas yang telah disiapkan.

Di gelas pertama, ia masukkan Telur
Gelas kedua, di taruh Wortel.
Dan di gelas ketiga ia bubuhkan Kopi.

Setelah menunggu beberapa saat, ia mengangkat isi ketiga gelas tadi.
Wortel yang keras menjadi lunak,
Telur yang gampang pecah menjadi keras,
Dan kopi memancarkan aroma harum.

Lalu sang ibu menjelaskan, "Nak, masalah itu bagaikan air mendidih. Namun, bagaimana RESPON kitalah yang akan menentukan dampaknya.

Kita bisa menjadi lembek seperti Wortel,
Mengeras seperti Telur,
Atau harum seperti Kopi.

Jadi, wortel dan telur bukan mempengaruhi air, malah berubah oleh air.
Sementara kopi membuat air menjadi harum.

Dalam tiap masalah, sebenarnya tersimpan mutiara iman yang berharga. Sangat mudah untuk bersyukur saat keadaan baik-baik saja. Tapi apakah kita dapat tetap percaya saat pertolongan Tuhan seolah tidak kunjung datang?

Hari ini kita belajar ada 3 reaksi orang saat masalah datang.
Ada yang jadi lembek, suka mengeluh dan mengasihi diri. Ada yang mengeras marah dan berontak pada Tuhan. Ada juga yang justru makin harum, makin taat dan berserah diri percaya padaNya.

Ada kalanya Tuhan sengaja menunda pertolonganNya. Apa tujuannya? Agar kita belajar percaya, tidak pernah ada masalah yang tidak bisa Dia selesaikan.
Kamu yang terpilih untuk masalah ini. Semakin berat masalahnya, bukankan akan semakin tinggi tingkatanmu dihadapanNya ketika kamu bisa melewatinya?

Tuhan tau, tapi menunggu...
Fighting Nak! Kita nggak pernah tau bakal ada cobaan apalagi didepan sana. Yang kita tau, kita harus selalu siap. Si ibu percaya anaknya pasti bisa menyelesaikannya, apalagi Tuhan."

Thanks Mom, you are... Super!

Minggu, Februari 10, 2013


Rachel Platten - 1,000 Ships

INIIIIIH! Gue lagi demen banget lagu ini...
Semacam... Ah lahaciak! :p
Recomended for your mood booster kakaak...
Enjoy!

Bintang Vs Lampu

Haha konyol! Tapi entah kenapa pengen aja nulis ini.
Bintang dan lampu sama-sama terang. Tapi disinilah gue menemukan bedanya...

Dear Bintang...
Kamu selalu bersinar, tapi cuma malam.
Siang kamu menghilang.
Cahayamu terang, tapi jauh.
Sulit dijangkau, bahkan hampir mustahil.
Kamu indah, tapi seringkali cuma indah dinikmati.
Kalo "hujan", kamu hilang, kamu nggak ada.

Dear Lampu...
Kamu juga terang, tapi juga bisa dijangkau.
Kamu sebenernya nggak begitu indah dari bentuk normalmu sebagai lampu,
tapi kamu bisa melengkapi lampu hias yang lain sehingga jadi indah.
Siang kamu bisa ada, bisa juga nggak ada sesuai mauku.
Tapi kalo malem kamu pasti aku butuhkan dan... Ada.
Hujan badai panas terik kamu nggak peduli selama masih bisa nyala.
Mungkin kamu nggak selalu bersinar,
Tapi kamu selalu bisa bersinar ketika aku butuh "cahaya".

Mau kemana? Ke cewa...

Hai!
Dari judulnya udah ketauan ya, nggak usah banyak ngebanyol karena emang malem ini mood nggak begitu bagus buat jadi Nunung.
Kecewa... Lagi... Ugfh...
Apa yang membuat kata "lagi" itu eksis? Sebenernya sih, sebenernya... Gue udah tau apa. Tapi entah kenapa ga sadar aja kalo bakal kejadian lagi.

Harapan yang nggak sesuai dengan kenyataan, iya... Itu.
Itu akar dari kekecewaan. Bukan gue nyalahin orang yang berharap, tapi yang salah disini adalah karena harapan kita terlalu jauh atau tinggi, sementara kenyataan yang kita terima setelah itu adalah... Zonk!

Salahkah ketika lo curhat ke seseorang yang lo percaya dan berharap orang itu bakal kasih masukan-masukan positif? Karena lo percaya dia, makanya lo milih share ke orang itu kan? Karena lo tau setelah lo cerita ke orang itu beban lo akan berkurang bahkan nggak sedikit juga lo berharap kalo ati lo bakal "dinaikin" barang sedikit aja kan ama sohib lo sendiri?
Disinilah gue kehilangan sosok seorang sohib buat gue. Gue kayak nggak lagi ditampol dari depan, tapi lagi dibakar dari belakang. Gue nggak lagi dicaci maki langsung didepan muka, tapi diludahin dari belakang. Kalo seseorang nganggep "Nunggu butuh dulu baru dateng". Eh giliran sedih, nggak didengerin, dikira dateng pas butuh. Lah yang bener gimana? Selalu dateng juga nggak mungkin karena tiap orang punya privacy. Itulah salah kaprah nya. Cara terbaik orang memperbaiki dirinya sendiri ya dengan NGACA. Itu juga yang membuat seseorang yang sebenernya bukan berubah, mungkin kita aja yang nggak pernah tau sifat aslinya seperti itu, yang digaris bawahi, karena beberapa faktor.

Jadi, pelajaran malem ini, gue sedih, iya gue sedih, tapi ketutup males karena mulutmu harimaumu.
"Yang nghalangin lo, yang nggak bikin idup lo maju, TINGGAL aja! CUEKIN aja!"
Oke thanks. Mulai sekarang itu berlaku banget buat gue. Kalo yang bikin gue down masuk dalam itungan nggak bikin maju, boleh dong gue cuekin? Asik.

Because expectation is the root of heartache.
Jangan pernah berharap terlalu jauh ketika seseorang sudah "menjauh". Karena sebenernya lo sendiri tau dan sadar itu.

Goodnite pillow.

Text Widget

I Dewa Ayu Made Dwi Widyasari