YayBlogger.com
BLOGGER TEMPLATES

I made this widget at MyFlashFetish.com.

Kamis, Maret 07, 2013

Scare(d)

Takut...
Gue takut nggak bisa lagi mengingatkan segala sesuatu yg seharusnya lo hindarin.
Gue takut nggak bisa lagi berbagi cerita-cerita yg gue alamin seharian.
Gue takut nggak bisa lagi ketawa lepas didepan lo, karna lo.
Gue takut nggak bisa lagi ngerasain bahagia dengan hal sekecil apapun yg lo lakuin.
Gue takut nggak bisa lagi membela lo, didepan mereka yg meremehkan lo.
Gue takut nggak bisa lagi membanggakan lo, didepan mereka yg menganggap lo sebelah mata.
Gue takut nggak bisa lagi merindukan lo, sejam atau bahkan satu menit yg nggak kita lewati sama-sama.
Gue takut nggak bisa lagi membayangkan pelaminan yg disitu ada lo dan gue.
Gue takut nggak bisa lagi mengucapkan selamat pagi, ketika cuma lo yg gue inget waktu gue buka mata.
Gue takut nggak bisa lagi mengucapkan selamat tidur ketika cuma lo yg gue harapkan ada dimimpi gue.
Gue takut nggak bisa lagi mengingatkan makan ketika gue yg lapar dan lo yg gue inget.
Gue takut nggak bisa lagi menantikan weekend ketika cuma lo, lo dan lo planning gue hari itu.
Gue takut nggak bisa lagi nyetel lagu cinta ketika liriknya adalah lo.
Gue takut nggak bisa lagi nyempetin mampir beli sesuatu ketika itu adalah makanan favorit lo.
Gue takut nggak bisa lagi memberikan lo yg terbaik yg gue punya.
Gue takut nggak bisa lagi merasa sedih ketika kehilangan lo.
Gue takut nggak bisa lagi mencintai lo dengan sebaik ini.
Gue takut ada orang lain yg bisa menggantikan semua ketakutan itu.
Gue takut..
Dan yg paling gue takutin,
Gue takut saat itu datang.
Everythings happen for a reason.
Gue takut sikap lo membuat ketakutan gue bener-bener terjadi.

Rabu, Februari 13, 2013

Not "why?", but "why not!"

Baiklah, hari ini harus belajar ilmu paling sulit lagi. Ikhlas...
Kalo dulu udah bisa, kenapa sekarang nggak tinggal praktek aja wid?
Semangat ya, lo pasti bisa! Gue yakin.
Goodluck and get back soon, self :)
Sidepony - Dan Bila

Kisah (kisah) aku dan dia (aku dan dia)
Usai (usai) semua sirna (semua sirna)
Kini (kini) hanya tersisa (hanya tersisa)
Kenangan (kenagnan) indah bersama (indah bersama)
*courtesy of LirikLaguIndonesia.Net
Kan ku peluk bayangmu woo ooh
Tulus hatiku melepasmu
Kisah (kisah) aku dan dia (aku dan dia)
Iringi (iringi) detik hidupku (detik hidupku)
Kan ku peluk bayangmu woo ooh
Tulus hatiku melepasmu
Dan bila sang waktu tiba
Takkan tersia dan takkan terpisah
Dan jika semua berbeda
Takkan pernah terlupa indah kisah kita
Kan ku peluk bayangmu woo ooh
Tulus hatiku melepasmu
Dan bila sang waktu tiba
Takkan tersia dan takkan terpisah
Dan jika semua berbeda
Takkan pernah terlupa indah kisah kita
Ooooh syanananananana
Takkan pernah terlupa indah kisah kau dan aku

Senin, Februari 11, 2013

Wortel, Telur dan Kopi

Seorang anak yang baru saja dilanda masalah yang menurutnya bertubi-tubi dari masalah kerjaan, kuliah, teman bahkan percintaan datang pada ibunya dan mengeluh.
Dia mengeluh tentang semakin banyak report yang harus dia handle dan revisi ini itu, ujian kuliah yang nggak selesai sekaligus teman dan percintaan yang sering membuat dia kecewa.

Si anak berharap orangtuanya ikut menyalahkan subjek permasalahan yang ada. Tapi betapa kagetnya dia ternyata ibunya diam saja. Bahkan sang ibu masuk ke dapur sementara putrinya terus bercerita dan mengikutinya.

Sang ibu lalu memasak air. Setelah sekian lama airnya mendidih, sang ibu menuang air panas itu ke dalam 3 gelas yang telah disiapkan.

Di gelas pertama, ia masukkan Telur
Gelas kedua, di taruh Wortel.
Dan di gelas ketiga ia bubuhkan Kopi.

Setelah menunggu beberapa saat, ia mengangkat isi ketiga gelas tadi.
Wortel yang keras menjadi lunak,
Telur yang gampang pecah menjadi keras,
Dan kopi memancarkan aroma harum.

Lalu sang ibu menjelaskan, "Nak, masalah itu bagaikan air mendidih. Namun, bagaimana RESPON kitalah yang akan menentukan dampaknya.

Kita bisa menjadi lembek seperti Wortel,
Mengeras seperti Telur,
Atau harum seperti Kopi.

Jadi, wortel dan telur bukan mempengaruhi air, malah berubah oleh air.
Sementara kopi membuat air menjadi harum.

Dalam tiap masalah, sebenarnya tersimpan mutiara iman yang berharga. Sangat mudah untuk bersyukur saat keadaan baik-baik saja. Tapi apakah kita dapat tetap percaya saat pertolongan Tuhan seolah tidak kunjung datang?

Hari ini kita belajar ada 3 reaksi orang saat masalah datang.
Ada yang jadi lembek, suka mengeluh dan mengasihi diri. Ada yang mengeras marah dan berontak pada Tuhan. Ada juga yang justru makin harum, makin taat dan berserah diri percaya padaNya.

Ada kalanya Tuhan sengaja menunda pertolonganNya. Apa tujuannya? Agar kita belajar percaya, tidak pernah ada masalah yang tidak bisa Dia selesaikan.
Kamu yang terpilih untuk masalah ini. Semakin berat masalahnya, bukankan akan semakin tinggi tingkatanmu dihadapanNya ketika kamu bisa melewatinya?

Tuhan tau, tapi menunggu...
Fighting Nak! Kita nggak pernah tau bakal ada cobaan apalagi didepan sana. Yang kita tau, kita harus selalu siap. Si ibu percaya anaknya pasti bisa menyelesaikannya, apalagi Tuhan."

Thanks Mom, you are... Super!

Minggu, Februari 10, 2013


Rachel Platten - 1,000 Ships

INIIIIIH! Gue lagi demen banget lagu ini...
Semacam... Ah lahaciak! :p
Recomended for your mood booster kakaak...
Enjoy!

Bintang Vs Lampu

Haha konyol! Tapi entah kenapa pengen aja nulis ini.
Bintang dan lampu sama-sama terang. Tapi disinilah gue menemukan bedanya...

Dear Bintang...
Kamu selalu bersinar, tapi cuma malam.
Siang kamu menghilang.
Cahayamu terang, tapi jauh.
Sulit dijangkau, bahkan hampir mustahil.
Kamu indah, tapi seringkali cuma indah dinikmati.
Kalo "hujan", kamu hilang, kamu nggak ada.

Dear Lampu...
Kamu juga terang, tapi juga bisa dijangkau.
Kamu sebenernya nggak begitu indah dari bentuk normalmu sebagai lampu,
tapi kamu bisa melengkapi lampu hias yang lain sehingga jadi indah.
Siang kamu bisa ada, bisa juga nggak ada sesuai mauku.
Tapi kalo malem kamu pasti aku butuhkan dan... Ada.
Hujan badai panas terik kamu nggak peduli selama masih bisa nyala.
Mungkin kamu nggak selalu bersinar,
Tapi kamu selalu bisa bersinar ketika aku butuh "cahaya".

Mau kemana? Ke cewa...

Hai!
Dari judulnya udah ketauan ya, nggak usah banyak ngebanyol karena emang malem ini mood nggak begitu bagus buat jadi Nunung.
Kecewa... Lagi... Ugfh...
Apa yang membuat kata "lagi" itu eksis? Sebenernya sih, sebenernya... Gue udah tau apa. Tapi entah kenapa ga sadar aja kalo bakal kejadian lagi.

Harapan yang nggak sesuai dengan kenyataan, iya... Itu.
Itu akar dari kekecewaan. Bukan gue nyalahin orang yang berharap, tapi yang salah disini adalah karena harapan kita terlalu jauh atau tinggi, sementara kenyataan yang kita terima setelah itu adalah... Zonk!

Salahkah ketika lo curhat ke seseorang yang lo percaya dan berharap orang itu bakal kasih masukan-masukan positif? Karena lo percaya dia, makanya lo milih share ke orang itu kan? Karena lo tau setelah lo cerita ke orang itu beban lo akan berkurang bahkan nggak sedikit juga lo berharap kalo ati lo bakal "dinaikin" barang sedikit aja kan ama sohib lo sendiri?
Disinilah gue kehilangan sosok seorang sohib buat gue. Gue kayak nggak lagi ditampol dari depan, tapi lagi dibakar dari belakang. Gue nggak lagi dicaci maki langsung didepan muka, tapi diludahin dari belakang. Kalo seseorang nganggep "Nunggu butuh dulu baru dateng". Eh giliran sedih, nggak didengerin, dikira dateng pas butuh. Lah yang bener gimana? Selalu dateng juga nggak mungkin karena tiap orang punya privacy. Itulah salah kaprah nya. Cara terbaik orang memperbaiki dirinya sendiri ya dengan NGACA. Itu juga yang membuat seseorang yang sebenernya bukan berubah, mungkin kita aja yang nggak pernah tau sifat aslinya seperti itu, yang digaris bawahi, karena beberapa faktor.

Jadi, pelajaran malem ini, gue sedih, iya gue sedih, tapi ketutup males karena mulutmu harimaumu.
"Yang nghalangin lo, yang nggak bikin idup lo maju, TINGGAL aja! CUEKIN aja!"
Oke thanks. Mulai sekarang itu berlaku banget buat gue. Kalo yang bikin gue down masuk dalam itungan nggak bikin maju, boleh dong gue cuekin? Asik.

Because expectation is the root of heartache.
Jangan pernah berharap terlalu jauh ketika seseorang sudah "menjauh". Karena sebenernya lo sendiri tau dan sadar itu.

Goodnite pillow.

Kamis, Januari 31, 2013

What doesn't kill you make you stronger!

Haaaaaai, kembali kepada sebuah malam yang... Absurd. Nggak tau mau ngapain. Megang hp bosen, browsing bosen, twitteran mainstream, ngerjain tugas... Skip! Otak gue lagi nggak sinkron kayaknya. 2 minggu UAS dan dipaksa mikir, gini efeknya. Ibarat kalo ditanya orang rumahnya dimana, gue jawabnya "Iya, saya BARU semester tiga".

Gue lagi suka manggil orang dengan sebutan "Kakak". Kenapa? Yaudah sih nggak usah kepo. Pokoknya gue lagi pengen aja.

Kakak... Kakak tau nggak 5 bulan terakhir ini gue lagi bener-bener mengalami masa-masa sulit. Dari dilemma, otak yang dipaksa berpikir keras, tubuh yang diforsir untuk fit, hati yang memang lagi nggak menentu. Haish... Ingin rasanya ku berlari ke dufan, belok ke kanan. Apasssiiih...
Kak, disini gue males cerita panjang lebar satu persatu persoalan yang gue hadepin. Yang jelas... Gue udah pernah bilang selama semua itu ada hikmahnya, gue rasa gue malah akan bersyukur dengan masalah itu.

Mungkin masalah yang lagi gue alamin sekarang emang berat, tapi entah kenapa gue lebih percaya kalo masih banyak orang diluar sana yang punya masalah lebih berat dari apa yang gue alamin.
Contoh, lo nggak punya duit, tapi masih banyak pengemis. Apa mereka nggak lebih miskin dari lo? Lo galau akademik, tapi masih banyak yang nggak bisa sekolah. Apa nggak lebih menyedihkan? Lagi... Lo putus cinta, yang nikah aja bisa cerai, masa yang baru pacaran nggak bisa putus. Dan mungkin masih banyak yang kisah cintanya lebih tragis dari apa yang menyebabkan lo putus cinta. Itu cuma sebagian kecil aja masalah-masalah mainstream yang lagi banyak mendera kaum muda. Menderaaaa bahasa lo pera' Wid! Ya gitu.

Coba direnungin dulu tulisan gue diatas...

Udah?

Nah, sekarang saatnya mikir! Itu kenapa gue ngambil judul blog ini "What doesn't kill you make you stronger". Seburuk apapun masalah yang lo alamin, selama itu nggak membuat lo mati, pilihannya adalah itu membuat lo kuat. Ngerti? Nggak? Kebangetan ah! Males deh. Haha gini...
Lo nggak punya duit nggak bunuh diri kan, tapi tetep bertahan muter otak gimana caranya lo dapet duit kan? Entah itu minta orang tua, entah itu kerja, atau ngirit pengeluaran, nahan kepengenan. Pokoknya lo nggak bakal secetek itu mengakhiri hidup lo kan? Lo putus cinta, ya... Untuk yang satu ini memang ada beberapa case "bunuh diri". Menurut gue itu konyol deh. Apa yang membuat lo sampe segitu begonya mati? Karena nggak bisa memiliki atau kehilangan gebetan/pasangan lo? Gue tanya deh... Misal seseorang mencoba untuk menyakiti dirinya sendiri buat cari perhatian ke pasangannya. Iya kalo care, lah kalo masa bodo? Useless. Apalagi mati. Emang kalo sekarang mati, trus si doi bakal care di akhirat? :|
Pikiran kayak gini sering aja sih terlintas di benak gue. Cinta mati... Nonsense. Buat gue nggak ada cinta mati. Yang ada cuma rasa ingin memiliki. Jadi jangan bilang lo atau pasangan lo itu "Cinta mati". Mereka mungkin berkorban mati-matian, tapi nggak ada yang pernah berkorban untuk lo lebih dari seorang ibu ke anaknya. Kalopun ada, coba saksikan untuk beberapa tahun kedepan atau mungkin beberapa bulan ke depan aja doi bakal nglakun apa aja buat lo. Makanya... Mati karena cinta mati itu konyol. Oke balik lagi ke galau nya karena putus cinta, buat lo yang berpikiran normal, gue rasa nggak akan melakukan hal konyol itu. Mainstream nya sekarang "Move On!". Tapi nggak papa, positif. Lo bakal berusaha sekeras apapun mungkin... Mungkin untuk ngelupain si doi. Walaupun gue nggak tau cara move on kalian dengan apa. Mau sementara menye-menye dikamar dulu sambil dengerin lagu cengeng, atau langsung cusss melanjutkan hidup lo dengan atmosphir baru tanpa masa lalu. Yang penting satu... Lo ada niat, lo ada usaha. Pilihannya balik lagi ke judul gue kan. Lo mati lo kalah. Lo nggak mati, lo jadi kuat.

Kak... Selama hal itu masih bisa diterima dengan normal, efeknya ya bakal normal. Paling untuk beberapa saat lo cuma bakal ngalamin reality crash aja. Berapa lama? Depend on you. Lo mau jalan, nyantai capek dikit tapi lama sampenya, atau lo mau lari, capek banget tapi cepet nyampenya? Lo mau ngebiarin luka lo sembuh sendiri tapi lama, atau lo mau ngobatin sekarang biar cepet sembuh? Jelas lah kalo menurut gue. Ngomong emang gampang, nglakuinnya yang sulit. Lebih gampang lagi lo ngebiarin masalah itu larut gitu aja. Nah, pilih mana? Gue mah ogah. Siapa sih yang nggak pengen bahagia... Bahagia itu sederhana, ya memang... Lo suka makan es krim, lo beli aja es krim, itu kasus yang akan berakhir bahagia lho, Cuma kadang kita nggak nyadar aja kalo dari hal kecil gitu bisa bikin kita bahagia. Kadang malah masalah kecil lo pikir gede, dan kebahagiaan yang sedikit nggak lo rasain. Balance kak! Caranya cuma dengan bersyukur lo bisa bener-bener yakin kalo lo punya segalanya.

Apapun masalah yang lagi lo hadepin sekarang, percaya sama gue berarti lo orang terpilih buat nyelesein itu.
SEMANGATTT!

Smooch!
@dewayuwidy

Text Widget

I Dewa Ayu Made Dwi Widyasari